Transfer Factor menolong anak Autisme jadi cerdas
AUTISME Penggunaan Klinis Transfer Factor dan Glyconutrients pada anak-anak dengan kelainan Autistic
Pada studi pemetaan, Dr. H. Hugh Fudenberg, M.D. menemukan bahwa dari 22 anak penderita autis, 21 anak menunjukkan kemajuan yang signifikan dan 10 anak menuju kesembuhan dan berprestasi di sekolah setelah perawatan dengan Transfer Factor.
Setelah perawatan dihentikan, beberapa anak menunjukkan kemunduran, namun bukanlah kembali ke kondisi awal mereka sebelumnya. Dr. Fudenberg menggunakan Transfer Factor dalam berbahan dasar limfosit pada perawatannya, karena hasil ini diperoleh dengan protocol perawatan yang sama, mereka tidak menggunakan bahan dasar kolostrum. Recent Publication Authored by Dr. H. Hugh Fudenberg (NOTE: Dr. Fudenberg menggunakan Transfer Factor Classic Formula bukan advanced or Plus formulas).
Dr. Buttram, M.D. Pada saat ini ada kecenderungan masyarakat dan kalangan medis kedokteran tentang keamanan dan pentingnya program vaksin pada anak-anak. Hal ini tercermin dalam serangkaian acara konggres hearings tahunan di Washington DC yang diadakan sejak tahun 1999, disponsori oleh U.S. House Government Reform Committee under the chairmanship of Congressman Dan Burton. Pada konggres tahunan the American College untuk memajukan obat-obatan selama April 2001, dengan peserta ratusan dokter, ketika seorang pembicara menanyakan berapa banyak peserta yang datang yang menaruh perhatian tentang keamanan vaksinasi pada anak saat ini, mayoritas peserta mengangkat tangan mereka. Institut Peneliti Autisme San Diego dikenal sebagai pensuport aktif keluarga yang memiliki anak autis dan salah satu lembaga yang sangat aktif di bidang autism.
Director pendirinya, Bernard Rimland, Ph.D., memiliki statistik bahwa dalam pengalaman mereka, 50%-60% orang tua dari anak yang autis percaya bahwa anak mereka telah dirusak oleh vaksin. Di kantor kami, kami melihat banyak anak autis pada tahun-tahun terakhir, dan pengalaman kami relatif sama, banyak orang tua melaporkan bahwa deorientasi anak mereka terjadi setelah vaksinasi.
Anak-anak dan dewasa terpapar oleh ribuan hingga jutaan atom mercury setiap hari terutama dari tambalan amalgam gigi di mulut yang dapat menimbulkan toksik selama 24 jam sehari tujuh hari seminggu. Dewasa ini, mercury semakin banyak ada dalam makanan, terutama hasil olahan ikan. Hal ini juga terjadi pada udara dan air yang kita minum dan masuk ke dalam tanah yang akan membahayakan aktivitas biologis di dalamnya. Dalam 10 tahun ke depan, kita akan mencemari dunia dengan enam puluh sampai sembilan puluh ribu ton mercury setelah terjadi penambahan 600 ribu ton sejak seabad terakhir.
———————————————————————————————————————————-
Autisme: Kemajuan menakjubkan anak kami dengan Glyconutrients dan Transfer Factor Nutritionals
by Alice M. Greendale, Wisconsin. August 2005
Kenneth A. Bock, M.D. Sejumlah laporan telah terkumpul tentang penggunaan Transfer Factor pada anak dengan kelainan autis dan kemajuan mereka dalam tingkah laku secara klinis. Hal ini dimungkinkan terjadi karena Transfer Factor akan merangsang pembentukan jenis sylokine oleh TH1. Karena itu kami mempelajari sejumlah anak dengan kelainan autis yang menampakkan kemunduran perilaku setelah vaksinasi, khususnya vaksinasi MMR. Kami menemukan bahwa profil serum cytokine mereka yang kami teliti tidaklah cukup.
Seperti halnya titer rubella dan rubeola yang tidak membuktikan dapat menolong. Kami juga melihat pada level retinol yang turun dalam jumlah signifikan pada anak-anak ini. Kami menemukan alat ukur yang paling objektif, yaitu Gilliam Autism Rating Scale (GARS), yang kami ukur pada awal studi dan kemudian 6 minggu saat studi dan kemudian 3 bulan saat studi, setelah mereka menggunakan polyvalent Transfer Factor pada dosis 200 mg capsules TID.
Sejak Transfer Factor menunjukkan efektivitasnya sebagai modulator imun, dengan kegunaan potensial baik pada infeksi virus maupun kelainan autoimun yang notabene keadaan dominant-TH2. Kami yakin bahwa perbaikan kondisi imun akibat Transfer Factor juga akan memperbaiki keadaan klinis. Studi pendahuluan kami telah memunjukkan perbaikan kondisi pada anak-anak ini dengan standar ukur GARS. Sebagai tambahan dan membaiknya tingkah laku, hal yang penting juga ialah kepadanya penurunan kejadian infeksi penyakit pada anak-anak ini.
____________________________________________________________________________________________
Autoimmunity, vaccine, and autism.
V.K. Singh telah mempelajari autism sebagai suatu serangan AUTOIMUN sejak lebih dari 15 tahun. Ia yakin bahwa sampai 80% (dan mungkin seluruhnya) kasus-kasus autisme disebabkan oleh reaksi imun yang tidak normal, dikenal sebagai autoimunitas.
Proses autoimun pada autism dihasilkan dari interaksi kompleks antara sistem imun dan sistem syaraf. Hipotesanya adalah bahwa reaksi autoimun struktur dasar otak, khususnya pada membran myelin, memegang peranan utama sebagai penyebab tidak berfungsinya saraf pada penderita autisme. Ia berpendapat bahwa reaksi imun untuk membentuk membran myelin (Terjadi setelah infeksi atau vaksinasi) menyebabkan nicks atau perubahan kecil pada membran myelin. Perubahan inilah yang menyebabkan gangguan pada fungsi mental, seperti belajar, memori, komunikasi, interaksi sosial, dsb.
Distributor Transfer Factor.
Nina: 0813 1799 4930
bbm: 7dde8a58
